Kamis, 04 Maret 2010


Diferensiasi sosial

Salah satu struktur sosial adalah diferensiasi sosial, menurut kamus sosiologi ‘diferensiasi' adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis. Pengertian sama disini menunjukan pada klasifikasi masyarakat secara horizontal, mendatar dan sejajar. Dalam masyarakat beragam(plural society), pengelompokan horizontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis(suku bangsa), klan dan agama disebut dengan istilah kemajenmukan social, pengelompkan berbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas social. Kemajemukan social ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan:
Berdasarkan cirri fisik diferensial ini timbul karena perbedaan cirri-ciri fisik tertentu misalkan warna kulit, bentuk rambut,bentuk mata, bentuk hidung dan bentuk rahang, cirri-ciri fisik seperti itu disebut cirri-ciri fenotif kuantitatif.
Berdasarkan ciri sosial diferensial ini timbul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan perbedaan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat, yang termasuk dalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise dan kekuasaan.
Berdasarkan ciri budaya diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi, system kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan. Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari pakaian adat, bahasa, kesnian, arsitektur dan agama.
Bentuk-bentuk diferensiasi social, masyarakat dibagi dalam enam criteria yakni ras, suku bangsa, klan, agama, profesi dan jenis kelamin.
  1. Diferensiasi Ras, ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki cirri-ciri fisik bawaan yang sama, menurut Ralph Linton secara garis besar manusia dibagi kedalam tiga kelompok ras utama yaitu: Ras mongoloid (berkulit kuning dan coklat), ras negroid (berkulit hitam) dan ras kaukasoid (berkulit putih). Naun menurut A.L Kroeber klasifikasi manusia berdasarkan ras dibagi lima yakni: ras austroloid, ras mongoloid, ras kaukasoid, ras negroid dan ras-ras khusus. Cirri-ciri fsik setiap ras berbeda karena beberapa factor berikut: kondisi geografis dan ilkim orang yang hidup didataran tinggi memiliki bentuk hidung yang lebih panjang dan menonjol, factor makanan perbedaan jenis-jenis makanan akan menimbulkan variasi-variasi sosok tubuh. Factor perkawinan (amalgalasi).
  2. Diferensiasi suku bangsa (etnis) suku bangsa merupakan hasil proses dari system kekerabatan yang lebih luas. Jumlah suku di Indonesia saat ini sulit diperkirakan namun menurut C Van Vollen Houven jumlah suku bangsa di Indonesia adalah 316 suku, sedangkan menurut Dr. Koentjaraningrat sekitar 119 suku. Namun secara garis besar yakni: di pulau Sumatra ada suku bangsa aceh, gayo, batak, mandailing, medan, padang, minangkabau, Bengkulu, Jambi,Palembang, Melayu, enggano, mentawai dan nias. Di pulau jawa ada suku bangsa sunda, jawa, tengger, Madura, bawean, tambur, banten dan betawi. Di pulau Kalimantan terdapat suku bangsa dayak, bulunin dan banjar. Di Sulawesi terdapat suku bugis, makasar, luwu, mandar, to seko, banjau, sangir, toraja, toil-toli, minahasa, bolaang mongondow dan gorontalo. Di kepulauaan nusa tenggara terdapat suku bangsa bali, bima, sasak, Lombok, manggarai, ngada, ende lio, dompu, timor dan rote. Di kepulauan Maluku dan papua terdapat suku bangsa ternate, tidore, dani, waigeo, biak, yapen dan asmat.
  3. Diferensiasi klan klan sering disebut pula kerabat, keluarga besar atau keluarga luas(extended family). Klan merupakan kesatuan genealogis (kesatuan turunan, religio magis (kesatuan kepercayaan) dan tradisi ((kesatuan adat). Dalam masyarakat Indonesia terdapat dua bentuk klan utama yakni: klan atas dasar keturunan garis ibu (matrilineal) terdapat pada masyarakat minangabau dan klan berdasaran garis keturunan ayah (patrilineal) antar a lain terdapat pada masyarakat batak yaitu disebut marga.
  4. Diferensiasi Agama manusia pada prinsipnya adalah makhluk yang memiliki rasa kagum terhadap sesuatu yang dianggap lebih hebat dari dirinya berdasarkan hal tersebut manusia kemudian memiliki kepercayaan atau agama yang berbeda-beda. Sedangkan diiindonesia terdapat lima agama yakni Isla, Kristen khatoli, Kristen protestan, hindu dan bhuda. Dalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat sebaliknya masyarakat juga mempengaruhi agama sehingga terjadi interaksi yang dinamis.
  5. Diferensiasi jenis kelamin walaupun tidak tepat diklasifikasikan atas dasar tingkatan laki-laki berada pada lapisan atas dan perempuan berada pada lapisan bawah pada masyarakat tertentu perbedaan jenis kelamin juga menentukan tingkatannya. Misalkan pada masyarakat patrilineal laki-laki umumnya menduduki posisi lebih tinggi dari pada wanita.
  6. Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat berasarkan pada jenis pekerjaannya atau profesinya.profesi dalam kehidupan sehari-hari dapat disebut pula pekerjaan profesi biasanya berkaitan dengan keterampilan khusus. Berdasarkan perbedaan profesi kita mengenal kelompok masyarakat berfropesi seagai guru, dokter, pedagang, tentara, pns, buruh dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar