Kamis, 04 Maret 2010

Ekonomi Syariah
Berkaitan dengan ekonomi syariah yang berkaitan dengan perbankkan saat ini perkembangan perbankan Islam merupakan fenomena yang menarik kalangan akademisi maupun praktisi dalam 20 tahun terakhir. Tak kurang IMF juga telah melakukan kajiankajian atas praktek perbankan Islam scbagai alternatif sistem keuangan internasional yang memberikan peluang upaya penyempurnaan sistem keuangan internasional yang belakangan dirasakan banyak sekali mengalami goncangan dan ketidakstabilan yang menyebabkan krisis dan keterpurukan ekonomi akibat lebih dominannya sektor financial dibanding sektor riil dalam hubungan perekonomian dunia.
Sistem dan Praktik ekonomi syariah yang mulai berkembang, khususnya di Negara-negara teluk sejak setengah abad yang lalu,mulai terlihat marak perkembangannya di tanah air sejak lebih kurang satu decade terakhir. Perkembangan ini tidak terlepas dari alasan pokok keberadaan system ekonomi syariah, yaitu keinginan dari masyarakat muslim untuk kaffah dalam menjalankan ajaran islam dengan menjalankan seluruh aktivitas dan transaksi ekonominya sesuai dengan ketentuan syariah. Ekonomi syariah yang bertujuan untuk Membangun Sistem yang Berkadilan dan Membawa Kemasalahan bagi Seluruh Masyarakat. Di Indonesia, sistem perekonomian yang sesuai dengan prinsip syariah sebenarnya telah dipraktikan dan melembaga sejak lama. Bila kita lihat kebelakang,sesunguhnya masyarakat Indonesia telah mengenal ekonomi syariah bahkan jauh sebelum system kapitalis dikenal bangsa ini melaui para pedagang Eropa pada abad ke-17. Dalam perkembangannya, bahkan sempat memiliki peran secara nasional, terbukti denagn terbentuknya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1909. Kekuatan para pedagang Islam tersebut telah menjadi symbol perlawanan masyarakat terhadap colonial Belanda. Dalam perkembangannya, Ekonomi Syariah mengalami pasang-surut dan baru mulai menunjukkan geliatnya akhir-akhir ini. Secara nasional, pada saat ini, perkembangan ekonomi syariah sangat diwarnai oleh perkembangan perbankan Syariah yang di awali dengan berdirinya tiga BPRS di bandung, yaitu PT.BPRS Berkah Amal Sejahtera dan PT.BPRS Dana Maradtilah pada tanggal 19 Agustus 1991. Selain itu pada tanggal 24 oktober 1991, juga telah berdiri PT.BPRS Hereukat di Nangroe Aceh Darussalam. Selanjutnya PT.Bank Muamalat yang beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992 yang menjadi bank umum pertama yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip Syariah.
Mahkamah Konstitusi hari ini mulai menguji Undang-undang Perbankan Syariah dan Undang-undang Kekuasaan Kehakiman. Uji akan dilakukan setelah Kepala Pusat Konsultasi Bantuan Hukum Islam Universitas Islam Indonesia Dadan Muttaqien menilai tiga norma mengenai arbitrase syariah dalam kedua beleid itu menimbulkan ketidakpastian hukum. "Tiga aturan untuk objek hukum yang sama menimbulkan ketidakpastian hukum tentang siapa pemegang kompetensi untuk mengeksekusi putusan arbitrase syariah jika pihak yang bersengketa tidak melaksanakan keputusan arbitrase syariah secara sukarela," kata Dadan dalam sidang perdana di Gedung Mahkamah. Norma pertama yang diuji ialah penjelasan atas pasal 55 ayat 2 huruf d Undang-undang Perbankan Syariah, yang menyebutkan penyelesaian sengketa syariah bisa dilakukan melalui pengadilan dalam Peradilan Umum.
Huruf sebelumnya mengatakan sengketa pun bisa diselesaikan melalui musyawarah, mediasi perbankan, dan Badan Arbitrase Syariah Nasional atau lembaga arbitrase lain. Norma kedua adalah penjelasan pasal 59 ayat 1 Undang-undang Kekuasaan Kehakiman, yang menyatakan arbitrase syariah termasuk dalam arbitrase yang diatur. Adapun norma terakhir adalah pasal 59 ayat 3 beleid yang sama, yang menetapkan putusan arbitrase dilaksanakan berdasarkan perintah ketua pengadilan negeri.

Diferensiasi sosial

Salah satu struktur sosial adalah diferensiasi sosial, menurut kamus sosiologi ‘diferensiasi' adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis. Pengertian sama disini menunjukan pada klasifikasi masyarakat secara horizontal, mendatar dan sejajar. Dalam masyarakat beragam(plural society), pengelompokan horizontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis(suku bangsa), klan dan agama disebut dengan istilah kemajenmukan social, pengelompkan berbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas social. Kemajemukan social ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan:
Berdasarkan cirri fisik diferensial ini timbul karena perbedaan cirri-ciri fisik tertentu misalkan warna kulit, bentuk rambut,bentuk mata, bentuk hidung dan bentuk rahang, cirri-ciri fisik seperti itu disebut cirri-ciri fenotif kuantitatif.
Berdasarkan ciri sosial diferensial ini timbul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan perbedaan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat, yang termasuk dalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise dan kekuasaan.
Berdasarkan ciri budaya diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi, system kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan. Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari pakaian adat, bahasa, kesnian, arsitektur dan agama.
Bentuk-bentuk diferensiasi social, masyarakat dibagi dalam enam criteria yakni ras, suku bangsa, klan, agama, profesi dan jenis kelamin.
  1. Diferensiasi Ras, ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki cirri-ciri fisik bawaan yang sama, menurut Ralph Linton secara garis besar manusia dibagi kedalam tiga kelompok ras utama yaitu: Ras mongoloid (berkulit kuning dan coklat), ras negroid (berkulit hitam) dan ras kaukasoid (berkulit putih). Naun menurut A.L Kroeber klasifikasi manusia berdasarkan ras dibagi lima yakni: ras austroloid, ras mongoloid, ras kaukasoid, ras negroid dan ras-ras khusus. Cirri-ciri fsik setiap ras berbeda karena beberapa factor berikut: kondisi geografis dan ilkim orang yang hidup didataran tinggi memiliki bentuk hidung yang lebih panjang dan menonjol, factor makanan perbedaan jenis-jenis makanan akan menimbulkan variasi-variasi sosok tubuh. Factor perkawinan (amalgalasi).
  2. Diferensiasi suku bangsa (etnis) suku bangsa merupakan hasil proses dari system kekerabatan yang lebih luas. Jumlah suku di Indonesia saat ini sulit diperkirakan namun menurut C Van Vollen Houven jumlah suku bangsa di Indonesia adalah 316 suku, sedangkan menurut Dr. Koentjaraningrat sekitar 119 suku. Namun secara garis besar yakni: di pulau Sumatra ada suku bangsa aceh, gayo, batak, mandailing, medan, padang, minangkabau, Bengkulu, Jambi,Palembang, Melayu, enggano, mentawai dan nias. Di pulau jawa ada suku bangsa sunda, jawa, tengger, Madura, bawean, tambur, banten dan betawi. Di pulau Kalimantan terdapat suku bangsa dayak, bulunin dan banjar. Di Sulawesi terdapat suku bugis, makasar, luwu, mandar, to seko, banjau, sangir, toraja, toil-toli, minahasa, bolaang mongondow dan gorontalo. Di kepulauaan nusa tenggara terdapat suku bangsa bali, bima, sasak, Lombok, manggarai, ngada, ende lio, dompu, timor dan rote. Di kepulauan Maluku dan papua terdapat suku bangsa ternate, tidore, dani, waigeo, biak, yapen dan asmat.
  3. Diferensiasi klan klan sering disebut pula kerabat, keluarga besar atau keluarga luas(extended family). Klan merupakan kesatuan genealogis (kesatuan turunan, religio magis (kesatuan kepercayaan) dan tradisi ((kesatuan adat). Dalam masyarakat Indonesia terdapat dua bentuk klan utama yakni: klan atas dasar keturunan garis ibu (matrilineal) terdapat pada masyarakat minangabau dan klan berdasaran garis keturunan ayah (patrilineal) antar a lain terdapat pada masyarakat batak yaitu disebut marga.
  4. Diferensiasi Agama manusia pada prinsipnya adalah makhluk yang memiliki rasa kagum terhadap sesuatu yang dianggap lebih hebat dari dirinya berdasarkan hal tersebut manusia kemudian memiliki kepercayaan atau agama yang berbeda-beda. Sedangkan diiindonesia terdapat lima agama yakni Isla, Kristen khatoli, Kristen protestan, hindu dan bhuda. Dalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat sebaliknya masyarakat juga mempengaruhi agama sehingga terjadi interaksi yang dinamis.
  5. Diferensiasi jenis kelamin walaupun tidak tepat diklasifikasikan atas dasar tingkatan laki-laki berada pada lapisan atas dan perempuan berada pada lapisan bawah pada masyarakat tertentu perbedaan jenis kelamin juga menentukan tingkatannya. Misalkan pada masyarakat patrilineal laki-laki umumnya menduduki posisi lebih tinggi dari pada wanita.
  6. Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat berasarkan pada jenis pekerjaannya atau profesinya.profesi dalam kehidupan sehari-hari dapat disebut pula pekerjaan profesi biasanya berkaitan dengan keterampilan khusus. Berdasarkan perbedaan profesi kita mengenal kelompok masyarakat berfropesi seagai guru, dokter, pedagang, tentara, pns, buruh dll.

Diferensiasi sosial

Salah satu struktur sosial adalah diferensiasi sosial, menurut kamus sosiologi ‘diferensiasi' adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis. Pengertian sama disini menunjukan pada klasifikasi masyarakat secara horizontal, mendatar dan sejajar. Dalam masyarakat beragam(plural society), pengelompokan horizontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis(suku bangsa), klan dan agama disebut dengan istilah kemajenmukan social, pengelompkan berbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas social. Kemajemukan social ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan:
Berdasarkan cirri fisik diferensial ini timbul karena perbedaan cirri-ciri fisik tertentu misalkan warna kulit, bentuk rambut,bentuk mata, bentuk hidung dan bentuk rahang, cirri-ciri fisik seperti itu disebut cirri-ciri fenotif kuantitatif.
Berdasarkan ciri sosial diferensial ini timbul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan perbedaan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat, yang termasuk dalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise dan kekuasaan.
Berdasarkan ciri budaya diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi, system kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan. Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari pakaian adat, bahasa, kesnian, arsitektur dan agama.
Bentuk-bentuk diferensiasi social, masyarakat dibagi dalam enam criteria yakni ras, suku bangsa, klan, agama, profesi dan jenis kelamin.
  1. Diferensiasi Ras, ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki cirri-ciri fisik bawaan yang sama, menurut Ralph Linton secara garis besar manusia dibagi kedalam tiga kelompok ras utama yaitu: Ras mongoloid (berkulit kuning dan coklat), ras negroid (berkulit hitam) dan ras kaukasoid (berkulit putih). Naun menurut A.L Kroeber klasifikasi manusia berdasarkan ras dibagi lima yakni: ras austroloid, ras mongoloid, ras kaukasoid, ras negroid dan ras-ras khusus. Cirri-ciri fsik setiap ras berbeda karena beberapa factor berikut: kondisi geografis dan ilkim orang yang hidup didataran tinggi memiliki bentuk hidung yang lebih panjang dan menonjol, factor makanan perbedaan jenis-jenis makanan akan menimbulkan variasi-variasi sosok tubuh. Factor perkawinan (amalgalasi).
  2. Diferensiasi suku bangsa (etnis) suku bangsa merupakan hasil proses dari system kekerabatan yang lebih luas. Jumlah suku di Indonesia saat ini sulit diperkirakan namun menurut C Van Vollen Houven jumlah suku bangsa di Indonesia adalah 316 suku, sedangkan menurut Dr. Koentjaraningrat sekitar 119 suku. Namun secara garis besar yakni: di pulau Sumatra ada suku bangsa aceh, gayo, batak, mandailing, medan, padang, minangkabau, Bengkulu, Jambi,Palembang, Melayu, enggano, mentawai dan nias. Di pulau jawa ada suku bangsa sunda, jawa, tengger, Madura, bawean, tambur, banten dan betawi. Di pulau Kalimantan terdapat suku bangsa dayak, bulunin dan banjar. Di Sulawesi terdapat suku bugis, makasar, luwu, mandar, to seko, banjau, sangir, toraja, toil-toli, minahasa, bolaang mongondow dan gorontalo. Di kepulauaan nusa tenggara terdapat suku bangsa bali, bima, sasak, Lombok, manggarai, ngada, ende lio, dompu, timor dan rote. Di kepulauan Maluku dan papua terdapat suku bangsa ternate, tidore, dani, waigeo, biak, yapen dan asmat.
  3. Diferensiasi klan klan sering disebut pula kerabat, keluarga besar atau keluarga luas(extended family). Klan merupakan kesatuan genealogis (kesatuan turunan, religio magis (kesatuan kepercayaan) dan tradisi ((kesatuan adat). Dalam masyarakat Indonesia terdapat dua bentuk klan utama yakni: klan atas dasar keturunan garis ibu (matrilineal) terdapat pada masyarakat minangabau dan klan berdasaran garis keturunan ayah (patrilineal) antar a lain terdapat pada masyarakat batak yaitu disebut marga.
  4. Diferensiasi Agama manusia pada prinsipnya adalah makhluk yang memiliki rasa kagum terhadap sesuatu yang dianggap lebih hebat dari dirinya berdasarkan hal tersebut manusia kemudian memiliki kepercayaan atau agama yang berbeda-beda. Sedangkan diiindonesia terdapat lima agama yakni Isla, Kristen khatoli, Kristen protestan, hindu dan bhuda. Dalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat sebaliknya masyarakat juga mempengaruhi agama sehingga terjadi interaksi yang dinamis.
  5. Diferensiasi jenis kelamin walaupun tidak tepat diklasifikasikan atas dasar tingkatan laki-laki berada pada lapisan atas dan perempuan berada pada lapisan bawah pada masyarakat tertentu perbedaan jenis kelamin juga menentukan tingkatannya. Misalkan pada masyarakat patrilineal laki-laki umumnya menduduki posisi lebih tinggi dari pada wanita.
  6. Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat berasarkan pada jenis pekerjaannya atau profesinya.profesi dalam kehidupan sehari-hari dapat disebut pula pekerjaan profesi biasanya berkaitan dengan keterampilan khusus. Berdasarkan perbedaan profesi kita mengenal kelompok masyarakat berfropesi seagai guru, dokter, pedagang, tentara, pns, buruh dll.

Selasa, 02 Maret 2010

PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DENGAN MASYARAKAT PERKOTAAN

A. Definisi Masyarakat
Dalam Bahasa Inggris disebut Society, asal katanya Socius yang berarti “kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya “bergaul”. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk akhiran hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai pribadi melainkan oleh unsur – unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan
B. Masyarakat Pedesaan (masyarakat tradisional)
a. Pengertian desa/pedesaan
Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri
Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.

Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:

1. Masyarakat Pedesaan Masyarakat Kota
2. Perilaku homogen
3. Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
4. Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status
5. Isolasi sosial, sehingga statik
6. Kesatuan dan keutuhan kultural
7. Banyak ritual dan nilai-nilai sakral
8 Kolektivisme Perilaku heterogen
9. Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
10. Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
11. Mobilitas sosial, sehingga dinamik
12. Kebauran dan diversifikasi kultural
13. Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular Individualisme

Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a). Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).

b) Sebab-sebab Urbanisasi
1.) Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
2.) Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)

• Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :
a. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
b. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d. Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

II. Keluarga

Keluarga merupakan unit satuan masyarakat terkecil sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat.
Menurut Sigmund Freud, keluarga terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Sedangkan menurut Durkhem, keluarga adalah lembaga social sebagai hasil factor-faktor politik, ekonomi, dan lingkungan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan atau kelompok orang yang mempunyai hubungan darah dan perkawinan. Terdiri dari:
• Keluarga nuklir/inti/batih (nuclear family)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
• Keluarga tua (extended family)
Keluarga kekerabatan yang terdiri dari 3 atau 4 keluarga batih yang terikat oleh hubungan orang tua anak atau saudara kandung oleh suatu tempat tinggal bersama yang besar.
• Keluarga
Individu tersebut merupakan orang tua.
• Keluarga
Individu tersebut merupakan salah satu keturunan.
Peristiwa terputusnya sistem keluarga, menurut William J, Goode (1983), dapat mengakibatkan terpecahnya suatu unit keluarga. Beberapa macam utama kekacauan keluarga:
1) Ketidaksahan, unit keluarga yang tidak lengkap
2) Pembatalan, perpisahan, perceraian, dan meninggalkan
3) Keluarga selaput kosong
4) Ketiadaan salah satu pasangan karena hal yang tidak diinginkan
5) Kegagalan peran penting yang tidak diinginkan


Fungsi keluarga secara umum menurut Beberapa Tokoh adalah:
1. Pengatur seksual
2. Pengatur seksual
3. Sosialisasi
4. Pemeliharaan
5. Penempatan anak didalam masyarakat
6. Pemuas kebutuhan perorangan
7. Kontrol sosial
Menurut H. Abu Ahmadi
1) Fungsi Biologis
2) Fungsi Pemeliharaan
3) FungsiEkonomi
4) Fungsi Keagamaan
5) Fungsi Sosial
Peristiwa terputusnya sistem keluarga, menurut William J, Goode (1983), dapat mengakibatkan terpecahnya suatu unit keluarga. Beberapa macam utama kekacauan keluarga:
1) Ketidaksahan, unit keluarga yang tidak lengkap
2) Pembatalan, perpisahan, perceraian, dan meninggalkan
3) Keluarga selaput kosong
4) Ketiadaan salah satu pasangan karena hal yang tidak diinginkan
5) Kegagalan peran penting yang tidak diinginkan
Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan masyarakat manusia.


Di sini kita sebutkan 5 macam sifat yang terpenting, yaitu :

1. Hubungan suami-isteri :
Hubungan ini mungkin berlangsung seumur hidupdan mungkin dalam waktu yang singkat saja.
2. Bentuk perkawinan di mana suami-isteri itu diadakan dan dipelihara.
Dalam pemilihan jodoh dapat kita lihat, bahwacalon suami-isteri itu dipilihkan oleh
orang-orang tua
3. Susunan nama--nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan.
Di dalam beberapa masyarakat keturunan dihitung melalui garis laki-laki misalnya : dibatak.
4. Milik atau harga benda keluarga.
Di manapun keluarga itu pasti mempunyai milik untuk kelangsungan hidup para anggota-anggotanya.
5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama/rumah bersama

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
1) jumlah dan kepadatan penduduk
2) lingkungan hidup
3) mata pencaharian
4) corak kehidupan sosial
5) stratifiksi sosial
6) mobilitas sosial
7) pola interaksi sosial
8)solidaritas sosial
9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

I. Individu
Individu berasal dari berasal dari bahasa latin, indivuduum yang artinya yang tak terbagi, dan merupakan kesatuan yang tak terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan.
Dalam bertingkah laku menurut pola pribadi suatu individu terdapat tiga macam kemungkinan:
1. Menyimpang dari norma kolektif
2. Kehilangan individualitas
3. Mempengaruhi masyarakat
Pertumbuhan Individu
Terdapat tiga aliran konsep pertumbuhan yaitu:
1. Aliran asosiasi: pertumbuhan merupakan suatu proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman luar melalui panca indra yang menimbulkan senssation maupun pengalaman dalam mengenal batin sendiri yang menimbulkan reflexions.
2. Aliran psikologi gestalt: pertumbuhan adalah proses diferensiasi yaitu proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal sesuatu. Pertama mengenal secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian demi bagian dari lingkungan yang ada.
3. Aliran sosiologi: pertumbuhan merupakan proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial dan social kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dibagi kedalam tiga golongan
1. Pendirian navistik
Pertumbuhan individu ditentukan oleh factor yang dibawa sejak lahir.
2. Pendirian empiristik dan environmentalistik
Pertumbuhan individu tergantung pada lingkungan
3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme
Pertumbuhan individu ditentukan oleh interaksi dasar (factor yang dibawa sejak lahir) dan lingkungannya

Senin, 01 Maret 2010


Konflik

Sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) mata kuliah Ilmu Sosil Dasar Bab Manusia dan penderitaan blog ini berisi mengenai Konflik. Primodialisme, etnosentrisme, politik aliran dan konsolidasi bisa mendorong terjadinya konflik dalm masyarakat.

Etimologi

Kata "konflik" berasal dari bahasa latin Configere yang artinya saling memukul, sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia "konflik" berarti percekcokan, perselisihan atau pertentangan secara sederhana konflik merujuk pada adnya dua hal atau lebih yang berseberangan, tidak selaras dan bertentangan, secara sosiologis konflik diartikan sebagai suatu proses social antara dua orang atau lebih yang berysaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau memuatnya tidak berdaya.

Faktor-faktor penyebab konflik

Perbedaan antar individu setiap manusia tentu memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda satu dengan lainnya.
Perbedaan kebudayaan kepribadian seseorang sedikit banyak dibentuk oleh kelompoknya.
Perbedaan kepentingan setiap individu atau kelompok tentu memilki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu kepetingan itu dapat menyangut kepentingan politik, ekonomi, social dan budaya.
Perubahan social sebagai contoh adalah konflik antara kaum tua dan kaum muda
Betuk-bentuk konflik menurut Lewis A Coser :

  1. Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem dan tuntutan –tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
  2. Konflik nonrealistic adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujaun persaingan yang antargonistis(berlawanan), meainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu meredakan ketegangan, dalam masyarakat tradisional pembalasan dendam lewat ilmu gaib merupakan bentuk konflik non realistic.

Dampak sebuah konflik.

  1. Segi positif: konflik dapat memperjelas aspek-aspek ehidupan yang belum jelas, konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai serta hubungan social dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok, konflik meningkatkan solidaritas sesame anggota.
  2. Segi negative:eretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok, kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa,berubahnya kepribadian para individu dan munculnya dominasi kelompok pemenang atas kkelompokyang kalah.

Cara pengendalian konflik
Ada 3 syarat agar sebuah konflik tidak berakhir dengan kekerasan:

  1. Setiap kelompok yang terlibat dalam konflik harus menyadari akan adanya situasi konfllik diantara mereka.
  2. Pengendalian konflik-konflik tersebut hanya mungkin bisa dilakukan apabila berbagai kekuatan soaial yang saling bertentangan itu terorganisasi dengan jelas.
  3. Setiap kelompok yang terlibat dalam konflik tersebut harus mematuhi aturan main terentu yang telah disepakati bersama.

Secara umum ada 3 macam bentuk pengendalian konflik sosial yaitu:

  1. konsiliasi bentuk pengendalian seperti ini dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi pengambilan keputusan yang adil diantara pihak-pihak yang bertikai.
  2. Mediasi pengendalian konflik dengan cara mediasi dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ke tiga sebagai mediator.
  3. Arbitasi atau perwasitan umumnya dilakukan apabila kedua belah pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.

Ilmu Sosial Dasar
Sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) mata kuliah Ilmu Sosial Dasar berikut ini adalah rangkumannya:

Pengertian dari Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, geografi sosiologi, antropologi dan spikologi. Ilmu sosial dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri karena ilmu sosial dasar tidak mempunyai obyek-obyek metode ilmu tersendiri. Tujuan ilmu sosial dasar yaitu memehami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial yang ada pada masyarakat. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha penanggulangannya. Menyadari bahwa masalah sosial bersifat kompleks. Ruang lingkup ilmu sosial dasar ilmu sosial dasar digolongkan menjadi 3 golongan yaitu:

  1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat
  2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial
  3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan sosial.

Penduduk masyarakat dan kebudayaan
Pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk khususnya juga berpengaruh terhadap kondisi social ekonomi suatu daerah atau Negara bahkan dunia pada umumnya. Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi penambahan/pertumbuhan penduduk disuatu daerah atau Negara adalah: Kematian dan fertilitas(kelahiran hidup)
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan zaman batu tua dan zaman batu muda. Kebudayaan Hindu, Bhuda dan Islam : Agama hindu berasal dari india berlangsung sekitar abad ke-3 dan ke-4 dipulau jawa, Bhuda masuk sekitar abad ke-5, ajaran Bhuda dapat dikatakan berpandangan lebih maju karena tidak menghendaki adanya kasta-kasta, Pada abad ke-15 dan ke-16agama Islam dikembangkan di Indonesia oleh para pemuka islam yang disebut Wali Songo dalam proses perkembangannya agama islam juga dibawa oleh pedagang Gujarat, arab dan Pakistan. Budaya barat unsur kebudayaan barat diawali dengan kedatangan kolonialisme Belanda (VOC) yang membagi dua lapis social yaitu kaum buruh dan kaum pegawai.

Individu, Keluarga dan Masyarakat
Makna individu, manusia adalah makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisah antara jiwa dan raganya. Makna keluarga, keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting didalam masyarakat. Makna masyarakat menurut R. Liton seorang akhli antropologi mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batasan-batasan tertentu. Jadi makna masyarakat yaitu harus ada pengumpulan manusia, telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu, adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama. Ciri-ciri masyarakat perdesaan di Indonesia pada umumnya: homogenitas sosial, hubungan primer, kontrol sosial yang ketat, gotong royong, ikatan sosial, magis religious dan pola kehidupan.

Manusia dan penderitaan kata penderitaan berasal dari kata sansekerta yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenagkan. Penderiotaan dan perjuangan penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia artinya sudah menjadi konsekwensi bahwa manusia ditadirkan bukan hanya untuk bahagia saja tapi juga untuk menderita, oleh karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis harus optimis dalam menghadapi hidup. Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan jasmani dan rohani, siksaan yang bersifat psikis antara lain adalah: kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

Manusia dan keindahan kata indah berasal dari kata indah yang artinya bagus, cantik, elok, molek dll, dan keindahan adalah konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan dalam arti luas meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual. Keindahan dalam arti etetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti terbatas menyangkut benda yang diserapnya dengan penglihatan.

Manusia dan keadilan definisi keadilan sendiri yaitu pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban, keadilan social adalah langkah yang menentukan untuk melasanakan Indonesia yang adil dan makmur. Kejujuran berarti apa yang dikatakan oleh seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Kecurangan berarti apa yang diinginkan tidak sesuai hati nuraninya. Ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa banyak orang melakukan kecurangan diantaranya: factor ekonomi, factor kebudayaan, factor peradaban dan factor tenik. Pembalasan memiliki arti suatu reaksi atas perbuatan orang lain.